Dalam tulisan kali ini aku mau bahas panjang lebar tentang ketergantungan kulit wajah dengan obat perawatan dokter. Disini aku mau cerita kenapa dan kok bisa aku berniat berhenti dari krim perawatan dokter yang selama ini selalu aku pakai secara rutin hampir 2 tahun lamanya. Sebenernya kulit aku sudah berjerawat dari jaman SMA akhir sekitar kelas 3 dan waktu itu sih aku mikirnya karena pubertas, apalagi menjelang UN (Ujian Nasional) yang mungkin aja jadi pemicu
Hormonal Stress Acne di wajahku. Tetapi ternyata sampai sekarang, umur aku yang menginjak 26 tahun, wajah aku belum beabs juga dari penjajajahan si jerawat ini. Akhirnya selama rentan waktu 5 tahun ke belakang, aku udah mencoba berbagai perawatan secara natural seperti pakai lemon, maskeran putih telur, irisan bawang putih yang ditumbuk malah jadi perih dan ngebakar kulitku, getah lidah buaya yang setiap malam aku pakai sebelum tidur sampai maskeran madu dan teh basi. Aku juga sempet nyoba pakai bedak
Caladine berdasarkan
googling sana sini, ternyata hasilnya enggak signifikan. Hampir
hopeless dan jadi gak pede-lah yang membuat aku curhat ke ortu yang saat itu aku masih kuliah dan enggak punya uang banyak selain uang jajan perbulan, jadinya mereka menyarankan aku untuk ke dokter kulit.